
Sinkronisasi Program dan Optimalisasi Alsintan Dorong Percepatan LTT Simeulue
Dalam upaya mempercepat realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) musim tanam tahun 2025, Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) Aceh melaksanakan kegiatan sinkronisasi dan dukungan teknis di Kabupaten Simeulue pada 28 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan daerah melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian.
Kegiatan sinkronisasi yang berlangsung pada akhir Juni ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, penyuluh lapangan, hingga kelompok tani. BRMP Aceh berperan aktif dalam menyelaraskan rencana kerja dan kebutuhan teknis di lapangan, khususnya terkait penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara optimal dalam rangka percepatan olah tanah dan tanam.
“Kabupaten Simeulue memiliki potensi lahan yang luas namun tantangan geografis dan aksesibilitas memerlukan pendekatan teknis yang terkoordinasi dan berbasis data. Kami hadir untuk memastikan bahwa modernisasi pertanian benar-benar menyentuh kebutuhan petani di lapangan,” ujar Kepala BRMP Aceh, Dr. Rachman Jaya, SPi, M.Si.
Dalam kegiatan ini, BRMP Aceh juga melakukan pendampingan teknis dan trouble shooting terhadap sejumlah alsintan yang digunakan petani, termasuk traktor roda dua, pompa air, dan rice transplanter. Tim teknis BRMP memastikan seluruh perangkat siap digunakan dalam waktu dekat agar jadwal tanam tidak tertunda.
Selain aspek teknis, BRMP Aceh juga menekankan pentingnya sinkronisasi data dan pelaporan LTT yang akurat dan tepat waktu, sebagai dasar pengambilan kebijakan dan penyaluran bantuan pertanian. Langkah ini sejalan dengan instruksi Kementerian Pertanian RI dalam mendorong pencapaian target nasional LTT tahun 2025. Melalui sinergi pusat dan daerah, langkah percepatan LTT di Simeulue akan tercapai. Peran aktif petani dan dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan keberhasilan program ini.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari petani dan pihak pemerintah kabupaten. Diharapkan, melalui intervensi BRMP Aceh, Kabupaten Simeulue mampu menjadi contoh daerah kepulauan yang sukses menjalankan modernisasi pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan lokal secara berkelanjutan.